Ternyata Air Seni Dapat Menjadi Pembangkit Listrik Yang Murah dan Melimpah

"Dengan produksi tahunan global sebanyak triliunan liter, ini adalah teknologi yang dapat mengubah dunia. Urin bisa menjadi bahan bakar yang melimpah untuk pembangkit listrik, menurut para ilmuan inggris dalam studi yang pertama dari jenisnya.

Para peneliti dari University of the West of England, Brisbon telah mendiskripsikan listrik dari urin dengan menggunakan Bahan Bakar Microba (MFC).

Tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki apakah urin dapat menghasilkan listrik melalui MFC dan menghitung energi dari urin ketika digunakan. Perkiraan bahwa sebayak 6,4 triliun liter urin diprodiksi setiap tahunya, mencetuskan gagasan bahwa urin dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif, yang sejauh ini sering di abaikan.

Tiga MFC yang terbuat dari aklirik dengan 25 ml ruang anoda dan katoda digunaka dalam percobaan ini. Elektroda anoda dan katoda dihubungkan melalui pompa kecil ke satu botol penampung, kemudian air urin ditambahkan dalam volume besar antara 25-300 ml, yang disuntikan langsung kedalam lubang anoda, urin yang digunakan masih segar atau sekiranya paling lama seminggu dari donasi dan sampel, diantara sumbangan per 400-500 ml, diambil dari relawan sehat dan memiliki pola maka yang normal serta tidak memiliki riwatat penyakit pada kandung kemih atau ginjal.

Sebelum disuntikan 25 ml urin, MFC memproduksi 0,9 MA/M2 yang meningkat menjadi 2,9 MA/M2 selelah satu jam.

Jumlah urin ini cukup untuk membangkitkan energi listrik selama tiga hari, dimana titik kerja mulai meninggi dan kembali ke titik output daya yang di produksi MFC sebelum injeksi. Para ilmuwan menunjukan bahwa penambahan 25 ml air seni segar membutukan waktu tiga hari untuk di manfaatkan dalam satu MFC volume 25 ml. Berdasarkan produksi urin harian sebayak 2,5 L perorang maka akan membutuhkan 300 MFC untuk memanfaatkan produk harian rata rata seorang manusia.

Peneliti utama Loannis Leropoulus mengatakan, " Dengan tingkat produksi tahunan global sebanyak triliunan liter, ini adalah teknologi yang dapat membantu mengubah dunia. Dampak dari ini bisa menjadi sangat besar, tidak hanya untuk industri pengolahan air limbah, tapi juga masyarakat sebagai pergeseran paradigma dalam cara pendang terhadap limbah ".